Piala AFF Suzuki 2008: Merah-Putih Kecewakan Senayan
Indonesia kembali harus menyerah oleh gol cepat lawan. Meski bermain di kandang sendiri pada semifinal pertama Piala AFF Suzuki 2008, Indonesia ditaklukkan Thailand, 1-0.
Semalam sebelum pertandingan semifinal pertama Piala AFF Suzuki 2008 menghadapi Thailand, pelatih Benny Dollo dipastikan tidak bisa menurunkan dua pemain susulan, Boaz Solossa dan Ricardo Salampessy. Peraturan turnamen hanya mengizinkan pergantian pemain dari 23 nama tim inti karena cedera. Tidak ada pemain Indonesia yang cedera dan pemanggilan dua pemain Persipura itu terbukti mubazir belaka.
Hanya dua pergantian yang dilakukan Bendol terhadap tim intinya; Nova Arianto dan Irsyad Aras dimainkan sejak menit pertama. Bagi Irsyad, ini kali pertama dirinya diturunkan dalam turnamen resmi bersama tim Merah-Putih.
Thailand langsung mengancam begitu wasit asal Vietnam meniup peluit tanda kick-off. Indonesia langsung menderita tendangan pojok pada menit pertama. Kewaspadaan Indonesia pada menit-menit awal pertandingan kembali dipertanyakan. Lima menit pertandingan berjalan, Teerathep Winothai memberikan umpan silang yang diselesaikan Teerasil Dangda dengan sundulan akurat menusuk tiang dekat Markus Horison.
Tim tamu tampil lebih terorganisir sepanjang babak pertama dan sukses membuat macet aliran bola Indonesia dari lini tengah. Praktis, duet Budi Sudarsono-Bambang Pamungkas tak banyak bergerak. Indonesia pun mengandalkan serangan dari kedua sayap yang diawaki Muhammad Ilham dan Irsyad.
Saat Nova membobol gawang sendiri pada menit ke-11, penonton terhenyak. Untunglah, wasit menganulir karena menganggap Winothai telah berdiri off side. Thailand kembali mengancam lewat tendangan bebas Dotsakorn Thonglao yang ditepis Markus, serta eksekusi tidak sempurna Winothai yang sudah berdiri bebas.
Bendol kemudian melakukan pergantian mengejutkan. Pelatih yang sepanjang pertandingan terlihat selalu cemas berdiri di pinggir lapangan itu menarik Nova dan memasukkan Muhammad Roby.
Tim Gajah Putih kembali menciptakan peluang ketika serangan yang dibangun dari lini tengah diselesaikan dengan sodoran Suree Sukha. Markus sudah kehilangan posisi karena meninggalkan gawangnya, tapi masih ada Ismed Sofyan yang menghalau bola persis di muka gawang.
Tidak ada perubahan berarti terhadap gaya permainan Indonesia pada babak kedua. Pertahanan Thailand masih sulit ditembus. Bendol pun melakukan keputusan berani dengan menarik keluar Bambang dan memasukkan Talaohu Musyafry. Pergantian pada menit ke-67 ini disambut sorakan dukungan penonton.
Tapi, kesabaran penonton tuan rumah juga diuji ketika beberapa kali merasa keputusan wasit tidak menguntungkan timnya, seperti ketika beberapa pemain Thailand berupaya mengulur-ulur waktu. Cercaan mulai bergema, dan beberapa lemparan malah salah sasaran hingga menyasar ke tribun wartawan di VIP Barat.
Berada dalam tekanan Indonesia yang menggebu-gebu, Thailand tetap tampil tenang dan terkendali. Sebuah cungkilan pemain pengganti Salahudin Awae meleset beberapa sentimeter saja dari gawang Markus. Peluang Awae berupa tendangan keras beberapa menit kemudian juga gagal, karena masih dapat dihalau Markus.
Menjelang pertandingan berakhir, Bendol mencoba peruntungan dengan memasukkan Arif Suyono untuk menggantikan Irsyad, yang relatif tampil enerjik sepanjang pertandingan.
Tiga tendangan penjuru beruntun, umpan silang deras dan tendangan Budi, serta empat menit tambahan waktu gagal menyelamatkan Indonesia dari kekalahan 1-0 atas Thailand.
Sekira 70 ribu pendukung Merah-Putih yang memenuhi Senayan pun pulang dengan kekecewaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar